Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan
kecewa, berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.
Sudah beberapa kali saya membaca kalimat ini, entah itu status orang ataupun di
PM. Mari kita telaah sedikit apa sebenarnya arti kalimat itu. Kita mungkin
salah satu orang yang pernah menempel PM tersebut di medsos, bbm atau WA, tapi
mengertikah kita artinya atau itu hanya sebentuk kalimat sederhana yang akan
berlalu begitu saja dan mudah dilaksanakan.
Kalimatnya sih sederhana dan sangat betul sekali,
jangan berharap kepada manusia tapi berharaplah kepada Allah, lantas bagaimana
penerapannya ? sementara kita seringkali mengucapkan kalimat2 seperti :
"semoga Accounting ngk telat transfer gaji bulan ini ?" atau
"semoga Ibu kos ngk nagih bayaran kosan hari ini" atau "semoga
direksi ngk jadi ke kantor cabang hari ini" dan jenis2 kalimat lain yang
isinya mirip2. Bukankah kalimat2 yang kita ucapkan itu sebenarnya sama halnya
dengan "berharap kepada manusia", padahal lucunya di PM kita
terpampang kalimat " Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan
kecewa, berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah
kecewa".
Menulis hal ini bukanlah patokan bahwa saya tahu,
justru karena saya tidak tahu dan ingin tahu maknanya, saya jadi berkeinginan
menulis ini, membuat saya mencari sedikit bacaan lalu merenunginya.
Pada intinya, semua yang ada di bumi bergerak atas
ijin Allah SWT, semua dibawah kendalinya. Kita bisa makan, tersenyum, bergerak
kesana kesini, berkata kata, atau merasa sedih semua adalah kendaliNya, kita
ini ibarat boneka, hanya saja kita diberi hati untuk merasakan dan akal untuk
berpikir. Nah, itulah dasar tulisan ini, bahwa pada akhirnya kita ini hanya
boneka, hanya menerima saja aturanNya. lalu bagaimana cara kita berharap bukan
kepada manusia tapi hanya kepada Allah ? jawabannya tentu saja kita harus taat
kepada Allah, kita harus mendekatiNya, jangan menjauh dariNya, karena semakin
kita menjauh Dia juga akan jauh, tapi ketika kita mendekat Dia akan semakin
mendekat.
Jika kita punya masalah dengan atasan kita, jangan
pusing dengan pemikiran saya harus gimana ke bos, saya harus melakukan apa,
tapi pertama curhatlah kepada Allah SWT, jika kita masih berpikir pertama kali
"saya harus gimana ke bos" itu artinya kita masih berharap kepada
manusia. Coba begitu ada masalah dengan atasan, pertama berdoalah dulu kepada
Allah SWT, karena Allah jualah yang menguasai hati dan pikirin bos kita, karena
bos kita itu hanya makhluknya, hanya bonekanya Allah. Setelah berdoa, baru
berpikir melakukan apa ke bos. Itu baru perbuatan benar yang mencerminkan
"jangan berharap kepada manusia tapi berharap kepada Allah". Mari
kita rayu Allah sebanyak banyaknya agar hati kita merasa dekat denganNya,
ketika dekat, maka insyaAllah kita akan lebih mudah meminta KepadaNya.
Dekat dengan anggota DPR, pejabat polisi atau walikota
saja kita sudah merasa hebat dan merasa ada Backingan, apalagi ketika dekat
dengan Allah yang menguasai jiwa semua pejabat itu. Sobat, Allah itu jauh
jauuuuh lebih tinggi dari anggota dewan, walikota atau presiden, tapi
kebanyakan prilaku kita tidak mencerminkan itu. Lihat betapa bangganya kita
ketika merasa kenal dengan walikota (padahal hanya sebatas kenal bukan dekat
lho), trus betapa sombongnya kita ketika ada saudara yang menjadi pejabat
tinggi di kepolisian "saya mah ada backingan di kepolisian", itu
prilaku yang kita temui sehari hari. Mari kita beristiqfar, betapa selama ini
kita tidak menomorsatukan Allah dalam kehidupan kita, sadar atau tidak sadar
prilaku kita itu mencerminkan itu, walaupun kata2 atau status kita berkata
menomorsatukan Allah. Mari mohon ampun kepada Allah sebanyak banyaknya...
Mari menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Wallohualam...
Sumber: Google
No comments:
Write komentar